Andre Kurniawan
![]() |
Sudut Stadion Wergu Wetan |
Jenangbledeg - Sebanyak 3.909 pasang mata menghadiri laga Persiku Kudus melawan Persibo Bojonegoro pada Minggu, 9 Februari 2025. Tidak penuh memang, namun atmosfer Wergu Wetan kali ini tampak berbeda. Sebuah atmosfer yang tidak ditemui di laga-laga biasanya. Terdapat semacam energi tambahan yang membuat adrenalin menjadi meningkat. Entah ini hanya subyektifitas penulis ataupun menjadi apa yang dirasakan seluruh penonton, yang jelas Wergu Wetan kali ini menciptakan aura yang berbeda.
Beberapa hari menjelang laga, para calon penonton sudah sibuk
berburu tiket pertandingan. Harga tiket dipatok cukup bervariatif. Tribun
Utara, Timur dan Selatan dibandrol dengan harga 35 ribu rupiah. Tribun Sayap
barat 2A dan 2B dibandrol dengan harga 50.000. Sedagkan untuk tribun VIP Barat
dibandrol dengan harga 75 ribu rupiah.
Penonton yang hadir di stadion kali ini tampak menyatukan
visi demi tujuan yang sama yakni melihat Persiku Kudus lolos dari jeratan
degradasi. Penonton dari penjuru tribun tampak kompak untuk support tim
kebanggaanya. Nyanyian, teriakan bahkan umpatan menghiasi gelombang suara di
Wergu Wetan. Situasi ini tentu menjadi energy positif bagi Persiku Kudus.
Sebaliknya, situasi ini membuat lawan bermain kurang nyaman. Terbukti, tidak
banyak peluang yang mereka ciptakan.
Beberapa spanduk dan tulisan-tulisan juga turut menghiasi tribun. Terdapat tulisan “SAPU BERSIH DI KANDANG MACAN” Di tribun timur. Ada juga tulisan “WAJIB 3 POIN” dan tulisan “HATI-HATI ADA MAFIA SEPAK BOLA” di tribun selatan. Tulisan yang disebut terakhir tampaknya sebuah sindiran masyaraka Kudus perihal gol kontroversial Persibo saat PersIku Kudus kalah di Bojonegoro beberapa waktu yang lalu. Terdapat pula tulisan “ALFIAT MAMPU?” di tribun utara. Tulisan dengan nada bertanya yang menjadi pertanyaan seluruh publik Kudus terhadap kinerja pelatih Persiku yang baru.
Peluit panjang dibunyikan, seluruh isi stadion bergemuruh
menyambut. Lepas sudah rasa tegang dan jantung berdetak kencang. Tiga poin
berhasil didapat dengan permainan yang sedap dipandang. Namun, ini bukanlah
akhir dari segalanya. Musim ini menyisakan dua laga di Wergu Wetan. Tentu energi semacam ini
sangat amat dibutuhkan. Semoga atmosfer ini akan terus tetap terjaga.
