Akankah Kembali Bangkit Bersama Subangkit?



Jenangbledeg - Liga yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Persiku akan melakoni laga perdananya melawan BR USM Semarang. Laga tersebut dilaksanakan di stadion Wergu Wetan Kudus Rabu, (17/07) pukul 15.30 WIB.

Yang menjadi penarik perhatian banyak orang dari hingar-bingar panggung LIGA 3 Jateng kali ini salah satunya datang tim Persiku yang saat ini ditangani oleh pelatih berlabel Liga 1, Subangkit. Tergolong perekrutan yang mewah untuk klub yang hanya berkubang di liga 3 Jateng. Patut disyukuri pula bawasanya sekaliber Subangkit tidak gengsi 'turun pangkat' melatih tim kasta terendah.

Mengapa demikian? Usut punya usut ternyata  faktor konstilasi perpolitikan di Kudus sangat berpengaruh dalam proses perekrutan pelatih yang pernah membawa PSIS lolos ke Liga 1 tersebut. Adalah sosok Tamzil, Bupati terpilih yang terkenal 'edan bal' yang berhasil merayu Subangkit berlabuh ke kota Kretek.

Subangkit dan Tamzil sebelumnya memang pernah bekerja sama saat Persiku berjuang di Divisi I liga Indonesia musim 2007. Romantisme masa lalu dan kedekatan emosional ditengarai menjadi daya tarik Subangkit 'balikan' dengan tim macan Muria. Tak tanggung-tanggung target promosi ke LIGA 2 langsung dibebankan kepada Subangkit.

Bagaimana track record Subangkit bersama Persiku?

Rapor Subangkit bersama Persiku di kompetisi Divisi I 2007 cukup menjanjikan. Dari 18 laga yang dilakoni, Persiku meraih 9 kali menang, 5 kali seri dan 4 kali kalah dan membuat Persiku bertengger di posisi 2 klasemen akhir Divisi I wilayah II.

Berdasarkan pada regulasi liga yang lama, Persiku seharusnya berhak berlaga ke kasta tertinggi. Sangat disayangkan saat itu PSSI menggagas dan menggulirkan kompetisi dengan format baru bernama ISL yang hanya berisi 18 tim kasta teratas yang disaring dari kompetisi Divisi Utama musim 2007. Alhasil Persiku pun hanya bisa gigit jari dan harus legowo kembali berlaga di kasta kedua.

Kondisi 2007 tentu berbeda dengan 2019. Di musim 2007 Squad Persiku diisi oleh kombinasi pemain muda dan senior berpengalaman ditambah sokongan pemain-pemain asing berkualitas dari Afrika dan Amerika latin.

Sedangkan musim 2019, Squad Persiku hanya bermaterikan pemain lokal berusia muda dan hanya sebagian kecil pemain senior yang diperbolehkan untuk bermain di LIGA 3 Jateng.

Patut kita kawal pula operator liga, federasi dan pemangku kepentingan sepak bola Jateng agar kompetisi bisa berjalan fair sesuai relnya dan tidak ada tim yang selalu diuntungkan atau merasa dirugikan.

Warga Kudus optimiskah? Mari kita support bersama-sama.

by Admin Andre


Akankah Kembali Bangkit Bersama Subangkit? Akankah Kembali Bangkit Bersama Subangkit? Reviewed by jenang bledeg on Juli 16, 2019 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.