Andre Kurniawan
Klasemen diatas menunjukan bahwa kekuatan tim penghuni grup 5 terbilang cukup merata. Margin gol dan margin poin tim-tim grup 5 tergolong tipis sekali. Bahkan tim sekelas Persiba Bantul harus menunggu hingga pertandingan terakhir untuk memastikan lolos ke babak 16 besar. Berbeda dengan babak 80 besar dimana klasemen akhir menunjukan hasil yang cukup timpang antara Persiku dengan tim-tim peserta yang lain.
Secara umum Performa Persiku Kudus di babak 32 besar masih tergolong baik dan sesuai jalur. Hasil dari 2 kemenangan dan 1 kali kalah sudah cukup bagi Persiku Kudus untuk memantapkan diri bertengger di puncak klasemen.
Namun perlu digarisbawahi bahwa 6 poin yang dihasilkan Persiku bersumber dari tim-tim yang notabene berlabel tim kampus atau tim universitas. Persiku berhasil mendulang poin penuh masing-masing dari UNSA FC dan PS HW UMY. Sedangkan ketika bertemu sesama tim tradisional macam Persiba Bantul dilaga terakhir, Persiku justru seperti mengalami anti klimaks.
Tentu ini harus menjadi bahan kewaspadaan kedepannya, mengingat calon lawan Persiku Kudus di babak 16 besar adalah tim-tim tradisional yang sudah berpengalaman macam Persekabpas Pasuruan dan PSGC Ciamis. Praktis hanya NZR Sumbersari yang tergolong tim non tradisional.
Apapun itu, genderang perang sudah dibunyikan. Prajurit-prajurit perang sudah diberangkatkan. Menjadi pecundang bukanlah pilihan. Saatnya bawa pulang kembali kejayaan.