Andre Kurniawan
![]() |
sumber: transfermakt |
Jenangbledeg - Persiku Kudus saat ini dihadapkan pada permasalahan krisis produktifitas gol. Hingga menjelang pekan ke-4 Liga 2 24/25, lini depan Persiku Kudus tergolong masih tumpul. Dari tiga pertandingan yang sudah dimainkan, Persiku hanya memproduksi satu gol saja. Itu berarti, secara statistik rata-rata gol yang dihasilkan Persiku hanya 33.3% per laga. Tentu ini merupakan catatan statistik gol yang amat minim. Satu-satunya gol lahir dari pemain Ronny Maza saat Persiku Kudus berjumpa Persijap Jepara di Wergu Wetan beberapa waktu yang lalu.
Masalah ini memaksa ribuan pasang mata menyorot pada satu nama, Ronny Maza. Publik Kudus sebelumnya berharap banyak akan ketajaman dari stiker impor ini. Publik berharap, kran gol striker asal Venezuela ini akan cepat mengalir deras sehingga dapat mendongkrak Persiku naik di papan klasemen.
Indikator keberhasilan pemain yang berposisi striker adalah soal berapa banyak torehan gol yang ia cetak. Apalagi striker dengan label striker impor, seharusnya bisa lebih menonjol dibanding dengan striker-striker lokalan. Kritikan pun sudah mengalir deras di sosial media terhadapnya.
Satu-satunya cara bagi Ronny Maza untuk menutup mulut para pengkritik adalah dengan mencetak gol sebanyak mungkin. Laga melawan Persekat Tegal nanti akan menjadi kesempatan emas bagi dirinya untuk membuktikan diri bahwa dirinya masih layak membela klub kota kretek ini. Apalagi laga tersebut digelar di kandang sendiri dan akan mendapat suntikan semangat dari ribuan fans. Ayo Maza!
