SILIWANGI YANG MENYAKITKAN HATI

oleh: Andre Kurniawan

Jenangbledeg - Siliwangi, mendengar nama tersebut publik sepakbola pasti langsung tertuju pada stadion yang terletak di pusat kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar 25.000 penonton. Siliwangi adalah markas tetap dari tim Persib Bandung sebelum berpindah ke Si Jalak Harupat dan GBLA.

Selain Persib Bandung, stadion Siliwangi juga sempat menjadi homebase klub Bandung Raya dan Bandung FC. Bandung Raya berkandang di Siliwangi ketika mengarungi kompetisi Galatama & Liga Indonesia. Sedangkan Bandung FC memilih Siliwangi sebagai markas mereka saat mengikuti kompetisi breakaway league Liga Primer Indonesia 2011.

Lantas apa yang salah dengan dengan Siliwangi? apa hubungan antara Stadion siliwangi dan Persiku Kudus? Siliwangi ternyata menyimpan beberapa catatan yang kurang mengenakkan bagi pihak Persiku. Persiku sudah beberapa kali bertandang di stadion ini. Namun rasanya lebih banyak kesialan yang didapat ketimbang keberuntungan.

Ambil contoh di era 80-an, ketika Persiku dan Persib bentrok di kompetisi perserikatan fase  antar rayon PSSI. Pertandingan yang digelar pada 28 Januari 1983 ini disaksikan oleh ribuan pasang mata publik kota kembang. Persiku sebenarnya mampu mengimbangi permainan agresif Maung Bandung. Namun keadaan berubah total setelah pemain Persib Sidik Jafar membobol gawang Persiku di menit-menit akhir pertandingan. skor 1-0 bertahan hingga akhir sisa waktu pertandingan. Sial memang, hasil imbang yang sudah didepan mata harus sirna di penghujung akhir pertandingan. Persiku harus angkat koper dari Siliwangi dengan kepala tertunduk.

Pun sama halnya pada musim kompetisi 1994/1995 ketika Persiku harus dua kali dalam semusim bertamu ke Siliwangi. Kunjungan pertama adalah ketika melawan Persib Bandung pada 22 Januari 1995 dan yang kedua melawan Bandung raya pada 5 April 1995.

Melawan Sutiono Lamso dkk, Persiku yang bermaterikan pemain muda sebenarnya bisa mengimbangi permainan maung Bandung. Namun, petaka mulai menghantui Ketika pemain tengah Persib Yusuf Bachtiar diganjal secara sengaja oleh bek Persiku. Wasit pun tak ragu untuk menunjuk titik putih. Pinalti yang dieksekusi oleh Dadang Kurnia di menit 75' tak mampu dihadang oleh kiper Agus Setiawan. Sampai dengan peluit panjang dibunyikan, penyerang-penyerang Persiku tak mampu membalas ketertinggalan gol. Skor akhir 1-0 untuk keunggulan Persib Bandung.

Masih di tahun yang sama, Persiku kembali bertamu ke Siliwangi. Kali ini yang menjadi tuan rumah adalah Bandung Raya, klub eks Galatama dengan squad yang terbilang cukup mewah. Kesialan Persiku di Siliwangi pada bulan Januari ternyata terulang kembali di bulan April ini. Berhadapan dengan Dejan Gluscevic dkk, Persiku yang tengah membutuhkan poin harus rela pulang dengan tangan hampa. Gol Peri Sandria menit 81' mengubur misi Persiku dalam mencuri poin sore itu. Kesialan Persiku tidak sampai disitu saja, bahkan di tengah pertandingan, Persiku sempat kehilangan salah satu pemain akibat kartu merah yang dikeluarkan oleh wasit asal Bengkulu. Skor akhir 1-0 untuk kemenangan tim Kujang Padjajaran bertahan hingga peluit akhir dibunyikan. 

Namun apabila bicara Siliwangi dan sepak bola Kudus secara lebih luas, ternyata tak melulu tentang kesialan. Luka sejarah yang dialami Persiku Kudus atas stadion Siliwangi setidaknya bisa sedikit terobati oleh catatan saudara mudanya. Ya, adalah Gajahmungkur Muriatama, tim Kudus yang pernah membungkam publik Siliwangi. GM berhasil mengalahkan tuan rumah Bandung Raya dengan skor 0-1 pada 5 Mei 1991 di kompetisi Galatama 1991/1992. Gol semata wayang GM di cetak oleh Rubiyanto dimenit 61'. Setidaknya torehan tersebut bisa menjadi penawar luka bagi Persiku si saudara tua atas catatan buruknya di stadion Siliwangi.

 

Referensi pendukung:

Suara Merdeka 1995

Harian Mandala 1983

ANRI



SILIWANGI YANG MENYAKITKAN HATI SILIWANGI YANG MENYAKITKAN HATI Reviewed by Jenang Bledeg on September 15, 2020 Rating: 5
Diberdayakan oleh Blogger.