Andre Kurniawan
Jenangbledeg – Persiku Kudus hanya mampu meraih 1 poin atas tamunya Bhayangkara Presisi FC. Kali ini Laskar Macan Muria harus bertanding tanpa seorang pelatih kepala pasca ditinggalkan sosok Sudirman. Praktis, Pelatih fisik bernama Awaludin yang kini harus memegang kendali tim sebagai cartaker.
Disaksikan oleh 4.632 pasang mata yang memadati Stadion Wergu Wetan, Persiku Kudus menurunkan komposisi pemain inti terbaiknya. Hanya minus Ramdani Lestaluhu yang mengundurkan diri beberapa waktu yang lalu. Sedangkan di kubu sebrang, Bhayangkara Presisi FC menurunkan segudang koleksi pemain bintangnya yang sudah berpengalaman di Liga 1.
Diluar lapangan, kali ini ada pemandangan yang berbeda dibanding dengan laga-laga sebelumnya. Antrean penonton yang akan memasuki stadion cukup panjang. Berdasarkan pantauan di area luar tribun selatan misalnya, para penonton harus antre cukup panjang Hal ini dikarenakan beberapa akses pintu masuk yang ditutup oleh panitia pertandingan. Jika biasanya ada 4 akses pintu masuk, sore tadi hanya ada 2 akses pintu masuk yang dibuka.
Kembali ke dalam lapangan, walau belum sepenuhnya sempurna, namun secara umum permainan Persiku Kudus terlihat lebih cair dibandingkan dengan laga-laga sebelumnya. Jalannya laga juga cukup menarik untuk ditonton dan aliran bola juga cukup lancar. Cuaca cerah dan kondisi rumput Wergu Wetan yang terawat baik membuat kedua tim mampu menampilkan permainan yang atraktif.
Sejak awal, kedua tim menunjukan aksi terbaiknya dengan melakukan jual beli serangan. Namun, Bhayangkara Presisi FC kali ini sedikit lebih banyak mendapatkan peluang. Beruntung, organisasi pertahanan Persiku Kudus masih solid dalam menjaga kesucian gawang Persiku. Pada pertengahan babak pertama, kiper Persiku Lutfi Masrohan membuat penyelamatan penting. Umpan chip yang dilayangkan pemain tengah Bhayangkara kepada Matias Mier. Mier yang tanpa pengawalan gagal menyambut bola karena terpotong oleh Rohan. Bola gagal dieksekusi oleh Mier dan gawang persiku Kudus kembali aman.
Memasuki penghujung babak pertama, tepatnya menit 40+4', Persiku Kudus mendapatkan peluang emas, Jajang Mulyana yang menerima umpan matang dari rekannya gagal menyodorkan bola ke gawang. Sontekan tipis Jajang berhasil di mentah kan oleh kiper Bhayangkara, Awan Setho.
Merasa kurang puas dengan hasil yang ada, memasuki babak kedua pelatih Bhayangkara langsung melakukan beberapa perubahan. menit 46' coach Hanim Sugiarto langsung memasukan dua nama yakni Ichsan yang menggantikan Hargianto dan Andy Setyo yang menggantikan Sani Rizki. Tak lama kemudian, pada menit 56’, Bhayangkara kembali memasukan dua nama sekaligus. Kusuma masuk menggantikan Subo Seto. Lalu, bintang mereka, Spasojevic juga dimasukkan menggantikan Dendy untuk mempertajam lini serang.
Serangan demi serangan dari Bhayangkara tampak lebih berbahaya pasca masuknya sejumlah pemain baru. Namun, lagi-lagi pertahanan Persiku Kudus masih sangat solid dalam menjalankan tugasnya. dua tembok Persiku yakni Jajang Mulyana dan Ahumada masih terlalu kuat bagi penyerang-penyerang Bhayangkara.
Namun, kuatnya lini pertahanan Persiku tidak diimbangi dengan kejaman di lini serang. Masih sama seperti di pertandingan sebelumnya, striker haus gol Persiku Kudus Ronny Maza masih diberikan kesempatan bermain selama 89 menit. Namun, striker haus gol asal Venezuela ini tampaknya benar-benar kehausan namun tak kunjung mendapatkan sumber air. Tidak ada satupun peluang emas yang diciptakan atau dikonversi menjadi gol. Karena tak kunjung menciptakan gol, Ronny Maza ditarik keluar dan digantikan Resa Aditya di menit 89'.
Hingga pekan ke-6 Liga, tampak Ronny Maza belum mampu beradaptasi dengan tim dengan baik. Penyerang impor asal Venezuela tersebut tampak kurang nyetel dengan permainan tim. Sejumlah umpan matang pun gagal dikonversi menjadi gol. Seperti pada menit 85’ saat dia mendapatkan umpan krosing akurat di kotak pinalti, namun heading yang dilakukan Maza terlalu lemah dan gagal berbuah gol.
Menit 81’, save gemilang lutfi berhasil menggagalkan tendangan jarak dekat dari Felipe. Menyambut bola akurat dari Leo Silva, Felipe yang berada di kotak pinalti lolos dari jebakan offside. Bola ditendang ke arah gawang namun berhasil ditepis oleh kiper Persiku, Lutfi Masrohan.
Masih dengan pola yang sama, Bhayangkara lagi-lagi berhasil mencetak peluang emas pada menit 89’. Berawal dari umpan Mati Mier dari lini tengah, umpan daerah berhasil diterima spasi yang lagi-lagi lolos dari jebakan offside. Beruntung kiper Lutfi berhasil mempersempit ruang tembak Spaso. Bola melenceng ke sisi kiri gawang Persiku. Skor imbang 0-0 berakhir hingga usai.
Caretaker Persiku, Awaludin mengaku terbuka dan meminta kritik dan saran dari masyarakat Kudus demi kemajuan tim Persiku Kudus. Dirinya juga mengakui masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi seperti kebutuhan di sisi gelandang dan finisher.
Susunan pemain Persiku Kudus: 72. Rohan (GK), 2. Reinaldo, 3. Dany, 5. Rifqi, 8. Renshi, 9. Ronny Maza (Resa 89'), 14. Nadief (Kito Chandra 79'), 15. Pahlevi (Haryanto Panto 60'), 17. Antoni, 37. Tri Hartanto, 73. Jajang Mulyana (C)
Pemain Cadangan: 1. Yoga Arif (GK), 34. Satrio Azhar (GK), 4. Abi Defa, 6. Farhan, 10. Kito Chandra, 11. Akbar Rizky, 12. Alam. 13. Zola, 18. Akiel Aden, 26. Anif, 48. Haryanto Panto, 80. Resa
Kartu Kuning: Ronny Maza (35')
Kartu Merah: -
Susunan Pemain Bhayangkara Presisi FC: 12. Awan Setho (GK), 2. Putu Gede, 3. Leo Silva, 8. Hargianto (Ichsan 46'), 10. Sulistyawan (Spasojevic 56'), 11. Felipe, 20. Sani (Andy Setyo 46'), 23. Subo Seto (Kusuma 56'), 28. Arif Satria, 33. Mati Mier (33), 58. Frengky Missa
Pemain Cadangan: 1. Aqil Savik (GK), 5. Fatchu, 6. Andy Setyo, 9. Spasojevic, 17. Raheem, 18. Taufiq, 19. Ichsan, 21. Titan, 26. Ferre Murari, 27. Indra Kahfi, 29. Kusuma, 88. Alsan Sandra
Kartu Kuning: Matias Mier (86')
Kartu Merah: -
