Andre Kurniawan
![]() |
Penyesalan. Foto: 911 Photography |
Jenangbledeg - Persiku Kudus lagi-lagi gagal meraih kemenangan usai ditahan
imbang tamunya, Persipal Palu dengan skor sama kuat 1-1. Sebelum pertandingan,
banyak pihak memprediksi bahwa Persiku Kudus akan menang mudah melawan
Persipal. Hal itu tak lepas dari posisi Persipal sendiri yang konsisten berada
di dekat zona merah. Namun, fakta di lapangan menunjukkan hal yang berbeda.
Persiku Kudus bermain sangat buruk dan sulit dalam mencari gol.
Serangan-serangan yang diciptakan hanya bersifat sporadis. Hampir tidak ada serangan yang dibangun dengan proses yang terstruktur dengan baik. Diperparah dengan decision making para pemain yang selalu kurang tepat. Seolah ingin menonjol sendiri, beberapa pemain lebih memilih untuk menggocek atau menendang bola ke gawang daripada mengumpan ke rekan tim yang sudah berusaha membuka ruang. Mereka seolah lupa bahwa di dalam tubuh tim terdapat sosok predator dalam diri Igor yang butuh pelayanan prima dari rekan-rekannya.
Tak dapat dipungkiri bawah tidak adanya gelandang kreatif menjadi problem tersendiri bagi Persiku Kudus di musim ini. Hilang bola juga sering kali dipertontonkan yang membuat penonton di stadion semakin gemas. Diperparah pula dengan selalu saja ada tindakan usil dari pemain yang menyebabkan wasit mengeluarkan kartu merah. Kartu merah dilayangkan kepada Bima Wibnu menit 61' setelah dirinya ketahuan VAR menginjak kemaluan Pemain Persipal.
Satu-satunya gol Persiku Kudus berhasil diciptakan melalui
hadiah pinalti dari Igor Costa pada menit ke 87’. Namun, keunggulan Persiku
Kudus tak bertahan lama. Selang dua menit kemudian tepatnya pada menit 89’
Persipal dengan mudah berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat kaki Riyadi
Lala. Skor 1-1 bertahan hingga usai.
