Faozie Ramadhan
![]() |
Selebrasi. Foto: 911 Photography |
Besok, Jumat sore, Persiku Kudus kembali akan turun ke lapangan. Lawannya tim Persipal Palu, tim yang juga sedang bersusah payah di papan bawah. Sementara Persiku... ah, kita tahu sendiri bagaimana rasanya menunggu kemenangan yang tak kunjung datang. Rasanya seperti menunggu hujan di musim kemarau, tahu akan tiba, tapi entah kapan.
Tapi begitulah nasib menjadi penikmat sepakbola kabupaten ini. Kita sudah terbiasa duduk di tribun, dada sesak tapi tetap tepuk tangan. Kita tahu tim ini sedang terseok, tapi juga tahu bahwa semangat dan harap tak mudah untuk hilang tiba-tiba.
Kita mungkin akhir-akhir ini agak malas jika diajak berbicara soal peluang lolos atau klasemen, kita hanya ingin lihat pemain berlari, berjuang, meski peluhnya seperti sia-sia. Kita ingin melihat mereka main dengan hati, meski skor akhir nanti tak berpihak. Karena kadang, yang tersisa dari sepakbola bukan angka di papan skor, tapi keyakinan bahwa besok bisa lebih baik, walau hari ini pahit.
Jadi, besok, entah hujan atau panas, kita datang lagi. Bukan untuk menuntut kemenangan, tapi untuk memastikan bahwa semangat itu belum mati. Karena meski pasrah dengan hasil, kita tetap punya tekad: Waneni!
